Cara Melindungi Perangkat IoT dari Peretasan: Panduan Lengkap
Internet of Things (IoT) telah membuat hidup lebih mudah, menghubungkan segala hal mulai dari perangkat rumah pintar hingga mesin industri. Namun, seiring dengan meningkatnya adopsi IoT, demikian pula risiko ancaman siber. Peretas menargetkan perangkat IoT karena kerentanannya, yang membahayakan data pribadi, informasi keuangan, dan bahkan keselamatan fisik. Jadi, bagaimana Anda dapat melindungi perangkat IoT Anda dari peretasan? Mari kita bahas praktik keamanan terbaik.
1. Ubah Kredensial Default Segera
Sebagian besar perangkat IoT dilengkapi dengan nama pengguna dan kata sandi default yang mudah ditebak. Peretas dapat menemukan kredensial default ini secara daring dan menggunakannya untuk mendapatkan akses ke perangkat Anda. Untuk mencegahnya:
- Ubah nama pengguna dan kata sandi default segera setelah Anda menyiapkan perangkat.
- Gunakan kata sandi yang kuat dengan kombinasi huruf, angka, dan simbol.
- Aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) jika perangkat mendukungnya.
2. Selalu Perbarui Perangkat Anda
Produsen secara berkala merilis pembaruan firmware untuk menambal kerentanan keamanan. Menjalankan firmware yang ketinggalan zaman membuat perangkat Anda rentan terhadap serangan. Untuk memastikan keamanan:
- Periksa dan instal pembaruan firmware secara berkala.
- Aktifkan pembaruan otomatis jika tersedia.
- Hanya unduh pembaruan dari sumber resmi produsen.
3. Amankan Jaringan Wi-Fi Anda
Jaringan Wi-Fi rumah atau kantor Anda adalah gerbang ke semua perangkat yang terhubung. Jika tidak diamankan dengan benar, peretas dapat memanfaatkannya untuk mengakses perangkat IoT Anda. Berikut ini yang dapat Anda lakukan:
- Ubah kredensial login router default.
- Gunakan enkripsi WPA3 atau WPA2 untuk keamanan yang lebih baik.
- Siapkan jaringan terpisah untuk perangkat IoT guna mengisolasinya dari perangkat utama Anda.
- Nonaktifkan akses jarak jauh ke router Anda kecuali diperlukan.
4. Nonaktifkan Fitur yang Tidak Diperlukan
Banyak perangkat IoT dilengkapi dengan fitur seperti akses jarak jauh, UPnP (Universal Plug and Play), atau kontrol suara. Meskipun praktis, fitur-fitur ini dapat menciptakan celah keamanan. Untuk meminimalkan risiko:
- Matikan akses jarak jauh jika tidak diperlukan.
- Nonaktifkan UPnP untuk mencegah perangkat membuka port jaringan secara otomatis.
- Tinjau pengaturan perangkat dan nonaktifkan semua fitur yang tidak diperlukan.
5. Gunakan Firewall dan Sistem Deteksi Intrusi
Firewall bertindak sebagai penghalang antara perangkat IoT Anda dan potensi ancaman siber. Sistem Deteksi Intrusi (IDS) membantu memantau aktivitas mencurigakan di jaringan Anda. Untuk menerapkan langkah-langkah keamanan ini:
- Aktifkan firewall bawaan router Anda.
- Gunakan perangkat lunak keamanan pihak ketiga atau firewall berbasis perangkat keras untuk perlindungan tambahan.
- Pantau lalu lintas jaringan untuk aktivitas yang tidak biasa.
6. Terapkan Segmentasi Jaringan
Segmentasi jaringan melibatkan pembuatan jaringan terpisah untuk perangkat yang berbeda. Hal ini membatasi kerusakan yang dapat dilakukan peretas jika mereka memperoleh akses ke satu jaringan. Berikut cara melakukan segmentasi jaringan Anda:
- Buat jaringan tamu bagi pengunjung agar mereka terpisah dari perangkat IoT Anda.
- Siapkan jaringan IoT khusus yang terpisah dari komputer pribadi dan perangkat seluler.
- Gunakan VLAN (Virtual Local Area Networks) untuk kontrol dan keamanan yang lebih baik.
7. Berhati-hatilah dengan Aplikasi dan Integrasi Pihak Ketiga
Banyak perangkat IoT yang mengizinkan aplikasi dan integrasi pihak ketiga, yang dapat menjadi titik masuk potensial bagi peretas. Agar tetap aman:
- Gunakan hanya aplikasi tepercaya dari sumber resmi.
- Baca izin aplikasi dengan saksama sebelum memberikan akses.
- Tinjau dan hapus integrasi pihak ketiga yang tidak digunakan secara berkala.
8. Pantau Aktivitas Perangkat Secara Berkala
Peretas sering kali mencoba memperoleh akses ke perangkat tanpa sepengetahuan pemiliknya. Pemantauan berkala dapat membantu Anda mendeteksi aktivitas yang tidak biasa sejak dini. Berikut ini yang dapat Anda lakukan:
- Periksa log perangkat dan peringatan keamanan untuk aktivitas yang mencurigakan.
- Gunakan alat pemantauan jaringan untuk melacak perangkat yang terhubung.
- Nonaktifkan atau putuskan sambungan perangkat yang berperilaku tidak normal.
9. Berinvestasilah pada Gateway IoT yang Aman
Gerbang IoT bertindak sebagai jembatan antara perangkat Anda dan internet. Gateway yang aman dapat menyediakan lapisan keamanan tambahan, seperti:
- Enkripsi untuk transmisi data.
- Metode autentikasi yang aman.
- Pemfilteran lalu lintas jaringan untuk memblokir koneksi yang mencurigakan.
10. Waspadai Risiko Privasi
Perangkat IoT mengumpulkan sejumlah besar data pribadi. Jika diretas, informasi ini dapat dieksploitasi. Untuk melindungi privasi Anda:
- Tinjau pengaturan privasi dan batasi pembagian data.
- Nonaktifkan fitur seperti pelacakan lokasi saat tidak diperlukan.
- Hapus data yang tersimpan di perangkat Anda secara berkala.
11. Gunakan Komunikasi Terenkripsi
Enkripsi membantu melindungi data agar tidak dicegat oleh peretas. Untuk memastikan komunikasi terenkripsi:
- Pilih perangkat yang mendukung enkripsi menyeluruh.
- Gunakan Jaringan Privat Virtual (VPN) saat mengakses perangkat IoT dari jarak jauh.
- Aktifkan enkripsi HTTPS dan TLS pada perangkat yang kompatibel.
12. Beli Perangkat IoT dari Merek Terkemuka
Tidak semua produsen IoT mengutamakan keamanan. Beberapa merek yang lebih murah atau kurang dikenal mungkin tidak memiliki pembaruan dan dukungan keamanan yang memadai. Saat membeli perangkat IoT:
- Teliti reputasi keamanan produsen.
- Cari perangkat dengan fitur keamanan bawaan.
- Periksa kebijakan pembaruan firmware secara berkala.
Kesimpulan
Perangkat IoT menghadirkan kemudahan tetapi juga risiko keamanan. Dengan mengikuti praktik terbaik ini—mengubah kredensial default, mengamankan jaringan, memperbarui firmware, dan memantau aktivitas perangkat—Anda dapat mengurangi kemungkinan peretasan secara signifikan. Karena ancaman dunia maya terus berkembang, tetap terinformasi dan proaktif adalah kunci untuk menjaga ekosistem IoT Anda tetap aman.